Jakarta - mediatitikkarya.com - Presiden Prabowo Subianto potensi akan ada persaingan antara putra dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan putra Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka. Hal itu mengingat keduanya adalah tokoh nasional yang berusia muda.
Menurut Prabowo, AHY yang dalam Kongres VI ini terpilih kembali menjadi Ketua Umum Partai Demokrat untuk periode 2025-2030 masih memiliki langkah politik yang panjang untuk menjadi Presiden RI di pemilihan presiden yang akan datang, sebagaimana SBY yang permah menjadi Presiden RI ke-6.
“Sekarang Mas AHY sekarang (usia) berapa? 45 ya? 46? Plus 25 (tahun 2050), ya baru 69, siapa tahu. Ada Presiden SBY, siapa tahu ada Presiden AHY, saya nggak tahu,” ucap Prabowo.
Posisi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang duduk berdampingan dalam penutupan Kongres VI Partai Demokrat disinggung Presiden Prabowo Subianto . Dikutip dari Indoposco.id Prabowo yang melihat keduanya berdampingan langsung berkelakar Gibran dan AHY bisa saja bersaing.
Awalnya, Prabowo mengatakan, suatu saat mungkin ada yang namanya Presiden AHY. "Ada Presiden SBY, siapa tahu ada Presiden AHY, saya enggak tahu," kelakar Prabowo yang langsung disambut gelak tawa peserta Kongres VI Partai Demokrat di Hotel Ritz-Carlton, Pacific Place,
Prabowo lalu mencolek Wapres Gibran Rakabuming Raka yang duduk bersebelahan dengan AHY di acara Kongres ini.
Prabowo kemudian menyinggung AHY yang tengah duduk di samping Wapres Gibran Rakabuming Raka. "Sekarang duduk berdampingan, nanti bisa bersaing ini dua orang ini," kata Prabowo sambil tersenyum. yang disambut riuh para kader.
Prabowo mengatakan tidak masalah adanya persaingan. Asalkan, asalkan siapapun yang menang nantinya bersatu kembali.
“Nggak apa-apa, bersaing itu baik, siapa nomor 1 ajaklah nomor 2, ajaklah nomor 3, iya kan?” ujar Prabowo.
Gibran dan AHY pun tampak bertepuk tangan. Sementara, Ketua DPR yang juga Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang duduk di sebelah kiri AHY, tampak melirik putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut.
Mantan Menteri Pertahanan itu lalu mengungkit pengalamannya yang pernah dikalahkan pada Pilpres 2014 dan 2019 oleh pesiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) Namun, setelah Pilpres selesai Jokowi justru mengajaknya bergabung.
“Pak Jokowi ngalahin saya, saya mau bilang ngalahin gue, nggak enak ada wartawan, Presiden Indonesia nggak boleh bicara kayak gitu, ngalahin saya dua kali, iya kan,” ujarnya.
“Aku dikalahkan tapi beliau ngajak saya masuk, masuk juga gue, eh sorry , masuk juga saya, maaf, Pak SBY ini,” canda Prabowo.
Menurutnya, ada Susilo Bambang Yudhoyono yang menjadi Presiden ke-6, tak menutup kemungkinan ada ‘Presiden AHY’.
Presiden ke-8 RI itu kemudian menyinggung Gerindra dan Prabowo yang identik dengan angka 8. Dia menyebut Demokrat juga identik dengan angka 9.
“Jadi di Gerindra dan Prabowo angka, angka keramat adalah 8, kalau saya lihat di Demokrat ini 9,” kata Prabowo disambut riuh kader Demokrat.
“Hari ini tanggal 25 ya, 2 tambah 5, 7, bulan Februari kan, 7 tambah 2, 9 tahun 2025. 2025, 9 kan, 9 tambah 9, 18, benar? 1 tambah 9?” kata Prabowo dijawab 9 oleh kader Demokrat.
Selain Prabowo dan Gibran, acara ini juga dihadiri oleh menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih dan Ketua Umum dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus serta Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
Kongres VI Partai Demokrat ini juga telah menetapkan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai Ketua Umum Partai Demokrat masa bakti periode 2025-2030 secara aklamasi, pada Senin, 24 Februari 2025. Dalam kongres ini juga ditetapkan bahwa Susilo Bambang Yudhoyono kembali diminta menjabat Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat.
Humor Prabowo yang Mengocok Perut
Selain pesan serius, Prabowo juga menyelipkan beberapa jokes yang membuat suasana kongres semakin cair. Salah satunya Prabowo menyinggung terkait syarat menjadi ketua umum Partai Demokrat itu salah satunya harus tinggi. Ucapan tersebut dilontarkan karena postur tubuh AHY cukup tinggi.
“Bahlil sudah pas kalau kamu di Golkar,” imbuh Prabowo.
Selain itu, Prabowo juga menanggapi terkait kritik soal “kabinet gemuk” yang dipimpinnya.
“Ada yang bilang kabinet saya gemuk, terlalu banyak menteri. Tapi kalau orang-orangnya hebat, kenapa tidak? Justru ini untuk kebaikan rakyat,” ujarnya disambut tawa hadirin.
Tak hanya itu, Prabowo juga menanggapi slogan “Indonesia Gelap” yang belakangan ramai di media sosial. Dengan nada santai, ia membantah anggapan tersebut.
“Indonesia di atas Jepang, di atas Inggris, di atas Prancis. Kok ada yang bilang Indonesia gelap? Masa depan kita cerah!” ucapnya sambil tersenyum.
RED